Untukmu Para Peminang Bidadari Surga


Bilal Idea - Yang satu ini seringkali menjadi suplemen ampuh bagi para lelaki di dunia termasuk didalamnya adalah saya dan mungkin juga anda untuk terus dan terus menimba ilmu agama, menginstal iman di dalam hati serta memperbanyak pundi-pundi amal ibadah selama di dunia ini untuk masa yang kekal abadi di akhiratNya, di surganya Alloh Subhanahu wa Ta’ala.

Suplemen ampuh ? Apakah dia seorang wanita ? karena hal inilah yang kerap meluluhkan hati para lelaki dunia hingga mau melakukan berbagai hal gila diluar kebiasaan yang seringkali di lakukannya !
Tentunya wanita yang di maksud bukanlah manusia biasa, karena sosok yang satu ini adalah makhluk yang begitu cantik jelita yang belum pernah seorang pun melihat ada makhluk secantik ini, seharum ini, seindah ini dan mereka sangat pemalu serta terjaga keseluruhannya sehingga kecantikan mereka hanya dapat dinikmati oleh suami-suami mereka di surgaNya yang mengalir di bawahnya sungai-sungai.

Dan Allah Subhanahu wa Ta’ala menyifati bidadari dengan “menundukkan pandangan” pada beberapa tempat di Al-Qur’an, yaitu :
“Di dalam surga, terdapat bidadari-bidadari-bidadari yang sopan, yang menundukkan pandangannya, tidak pernah disentuh oleh manusia sebelum mereka (penghuni-penghuni surga yang menjadi suami mereka) dan tidak pula oleh jin. Maka nikmat Rabb-mu yang manakah yang kamu dustakan? Seakan-akan biadadari itu permata yakut dan marjan.” (Qs. Ar-Rahman : 56-58)

Selain itu Alloh Subhanahu wa Ta’ala juga berfirman berkenaan dengan ketundukan pandangan bidadari surga :
“Di sisi mereka ada bidadari-bidadari yang tidak liar pandangannya dan jelita matanya.” (Qs. Ash-Shaffat : 48)
“Dan pada sisi mereka (ada bidadari-bidadari) yang tidak liar pandangannya dan sebaya umurnya.”
Seluruh ahli tafsir sepakat bahwa pandangan para bidadari surgawi hanya tertuju untuk suami mereka, sehingga mereka tidak pernah melirik lelaki lain.

Karena itulah sudah menjadi hal yang lumrah apabila selama di dunia para lelaki senantiasa mengharapkan sosok sempurna sepertinya untuk menjadi pendamping hidupnya supaya tak hanya nikmat serta kebahagiaan abadi di surganya Alloh Subhanahu wa Ta’ala saja, tetapi kebahagiaan dunia bersama kekasih hati dan para buah hatinya yang selalu menjadi pelipur lara di saat hati gundah gulana, dan teman sejati di saat bahagaia menyapa.

Tapi apakah dengan mudah para lelaki mendapatkannya sementara fitnah dunia begitu sempurna hingga melenakan para pendamba surgaNya ?
Mudah adalah pasti bagi mereka yang mampu mengekang hawa nafsunya dan berusaha dengan sepenuh hati menjalankan segala perintahNya serta menjauhi segala laranganNya. Dan sulit jugalah suatu hal yang tak perlu kita tanyakan kembali, mengingat rangkaian perjuangan dari membuka mata hingga menutupnya mata kembali terus dan terus berlangsung tak pernah terelakkan. Tentunya karena surga dan kenikmatannya yang agung termasuk didalamnya wanita-wanita cantik yang kerap di sapa bidadari hanya di suguhkan untuk para hambaNya yang taat serta enggan mempersekutukanNya dengan sesuatu apapun, termasuk di dalamnya adalah keluarga, harta, tahta, wanita ataupun bencana yang mana hingga bulan Januari 2013 ini kerap datang menghampiri saudara-saudara kita di Jakarta dan sekitarnya.

Karena itulah sebagai manusia biasa yang ringkih, lemah tak berdaya melawan segala keputusan serta ketetapanNya, haruslah selalu berpikir bahwa hidup di dunia ini sekedar “mampir ngombe” yang berarti bahwasanya hidup di dunia ini hanyalah sementara sekedar untuk beribadah kepadaNya saja, dan selebihnya selama hal itu mubah adalah boleh atau dalam bahasa saya sekedar bonus saja, seperti halnya “Berbagi Manfaat, Berbagi Kebaikan” dalam beragam media dimana salah satunya adalah melalui sosial media dalam bentuk blog seperti yang sedang anda baca ini, tentunya selama berbagai hal yang tidak bertentangan dengan kaidah syar’i dan kebijakan IT yang ada di negeri ini senantiasa di perhatikan dan di penuhi.

Trus Bagaimana kiat supaya seorang lelaki dapat bersanding dengan bidadari surga ?
Nah banyak kiat bagi para lelaki untuk dapat bersanding dengan bidadari surga dan meminangnya, termasuk saya yang jelas 100% asli lelaki tulen tak hanya sekedar pelengkap di KTP saja, akan tetapi di dalam postingan artikel kali ini saya hanya akan memberikan 7 kiat saja yang terbilang pokok dimana saya lebih suka menyebuatnya “Pitulungan” atau pertolongan meminang bidadari surga.

Berikut 7 kiat “Pitulungan” meminang bidadari surga :

Pertama “Murnikan dan Luruskanlah Tauhid Kita”
Maksud dari memurnikan dan meluruskan tauhid yaitu meluruskan pemahaman kita dalam beribadah kepada Rabbul’alamin, bahwasanya hanya Alloh Subhanahu wa Ta’ala sajalah Rabb yang berhak untuk di sembah dan di ibadahi dengan benar sesuai dengan syariat yang di bawa Rasululloh sholallohu ‘alaihi wasallam, tanpa menyekutukannya dengan sesuatu apapun termasuk di dalamnya adalah beberapa hal yang telah saya sebutkan di atas seperti : keluarga, harta, tahta, wanita ataupun bencana alam yang hingga bulan Januari 2013 ini kerap datang menghampiri saudara-saudara kita di Jakarta berupa banjir yang tak segera surut dan berhenti.
  • Meyekutukan Alloh dengan Keluarga maksudnya adalah menganggap bahwasanya orang tua kita atau saudara kitalah yang dapat memberikan rizki serta nikmat kepada kita berupa uang sakurlimpah , pulsa yang tak pernah empty, makanan enak, pakaian mewah dan sebagainya. Padahal semua itu tak lain adalah nikmat serta rizki yang Alloh Subhanahu wa Ta’ala berikan melalui keluarga kita baik itu orang tua, ataupun saudara atas kerja kerasnya.
  • Meyekutukan Alloh dengan Harta maksudnya adalah menganggap bahwasanya hartalah yang dapat membuat hidup seseorang itu bahagia dunia serta akhirat, padahal sebenarnya harta adalah sebuah ujian bagi manusia untuk semakin taat ataukah ingkar kepada Alloh subhanahu wa Ta’ala.
  • Meyekutukan Alloh dengan Wanita maksudnya adalah menduakan Alloh subhanahu wa Ta’ala dengan wanita, dan hal ini seringkali terjadi dari jaman dahulu hingga kini dimana karena seorang wanita yang di cintainya, seorang lelaki rela melakukan segala cara termasuk meninggalkan agama dan berbagai perkara yang bertentangan dengan agama serta dilarang syariat. Contohnya : Menikahi wanita dengan mengorbankan keislamannya, menikahi adik atau kakak kandungnya sendiri, bahkan ada yang tega, rela dan gila hingga menikahi ibu kandungnya sendiri, dan masih banyak lagi.
  • Meyekutukan Alloh dalam Bencana Alam maksudnya adalah menganggap bahwasanya bencana alam yang sering terjadi seperti Tsunami beberapa tahun belakangan ini, Gunung Berapi yang meletus seperti di Magelang dan Sekitarnya pada tahun 2010 silam, ataupun Banjir yang sekarang ini melanda hampir seluruh Jakarta dengan korban yang mencapai 14ribuan jiwa adalah karena kemarahan alam.
  • Padahal menganggap bahwasanya bencana alam adalah kemarahan alam merupakan seuatu yang dilarang oleh agama dan masuk kedalam perkara yang haram untuk di ucapkan. Hal ini sebagaimana yang di jelaskan oleh Syaikh Abdurrahman bin Abdullah as-suhaim dalam fatwanya, yang saya langsir dari situsnya www.muslim.or.id, bahwasanya “Dalam perkataan itu terdapat penisbatan perbuatan-perbuatan Allah kepada selain Allah, yang dengannya terkadang hal tersebut termasuk syirik akbar atau syirik besar, (yaitu) ketika dibarengi dengan keyakinan bahwasanya alam dapat melakukan apa yang dia kehendaki. Namun, jika tidak dibarengi dengan keyakinan seperti itu, maka termasuk syirik kecil.” Di sisi lain, perkataan seperti itu merupakan kelalaian yang nyata, karena kejadian-kejadian atau tanda-tanda tersebut merupakan kejadian yang luar biasa. Seseorang seharusnya mengambil pelajaran darinya, serta bertaubat dan kembali kepada Allah (inaabah) ketika kejadian tersebut menimpanya. Wallaahu ta’ala a’lam.
Kedua “Menjalankan Sholat”
Maksud dari menjalankan sholat disini yaitu melaksanakan sholat dengan istiqomah sesuai dengan tuntunan Rasululloh sholallohu ‘alaihi wasallam, dimana penerapannya tidak boleh di tambah-tabahi ataupun dikurang-kurangi. Sholat juga bermakna dzikrulloh atau mengingat Alloh, jadi dengan menjalankan sholat secara lansung kita juga telah mengingat Alloh dalam setiap gerakan, bacaan serta doa kita, yang berharap semoga dalam setiap hembusan nafas kita senantiasa tak pernah lepas dari dzikrulloh atau mengingat Alloh Subhanahu wa Ta’ala.

Ketiga “Menjalankan Shoum atau Puasa”
“Sesungguhnya di dalam Surga terdapat sebuah pintu yang disebut Ar-Royyan. Orang-orang yang rajin berpuasa akan masuk Surga melewatinya pada hari kiamat nanti. Tidak ada orang yang memasukinya selain mereka. Diserukan kepada mereka, ‘Manakah orang-orang yang rajin berpuasa?’. Maka merekapun bangkit. Tidak ada yang masuk melewati pintu itu selain golongan mereka. Dan kalau mereka semua sudah masuk maka pintu itu dikunci sehingga tidak ada lagi seorangpun yang bisa melaluinya…” (HR. Bukhari [1896] dari Sahl Radhiyallahu’anhu).

Dalam hadits ini menjelaskan bahwasanya barang siapa rajin menjalankan puasa, maka ia akan masuk kedalam surga melewati pintu yang bernama Ar-Royyan. Namun perlu kita ketahui, bahwa bukan hanya puasa saja yang kita lakukan, akan tetapi berbagai amalan lainnya terutama yang wajb seperti mejalankan sholat juga harus kita tunaikan, karena barang siapa meninggalkan shalat berarti ia telah berlepas diri dari surganya Alloh Subhanahu wa Ta’ala sebab kekafirannya.

Nah….bukan saya mau menakut-nakuti, akan tetapi dalil syariatnya memang begitu dan mulai sekarang kita harus semakin rajin dan rajin dalam menjalankan sholat serta pusa-puasa kita, seperti puasa senin-kamis, arofah, puasa Nabi Dawud dan yang lainnya. Namun yang saya garis bawahi betul dan perlu di cetak tebal yaitu Puasa Romadhon dimana puasa ini hukumnya wajib dan pelaksanannya hanya di bulan Romadhon saja.

Keempat “Menunaikan Zakat”
Menunaikan zakat disini yang dimaksud yaitu zakatul Fitri, atau biasa kita menyebutnya zakat fitrah yang biasa kita keluarkan setiap tahun selepas menjalankan shoum atau puasa Romadhon. Namun apabila kita mampu dan harta juga simpanan serta usaha kita masuk kedalam nishob atau perhitungan zakat, maka setiap tahun kita juga harus menunaikan zakat maal atau zakat ternak dan usaha kita.

Kelima “Menjalankan Haji Ke Baitullah”
Maksud menjalankan haji kebaitullah disini yaitu “bagi yang telah mampu”, karena banyak dari kita sekarang ini yang telah diberikan kelebihan harta namun enggan menyisihkan harta serta waktunya untuk menunaikan ibadah haji. Oleh sebab itu “mumpung” kelebihan harta itu masih Alloh Subhanahu wa Ta’ala berikan, sebaiknya kita maksimalkan penggunaannya untuk kebaikan termasuk didalamnya menunaikan haji ke baitullah. Jangan menunggu nanti dan nati hingga akhirnya Alloh cabut limpahan rizki berupa harta, tahta, jabatan serta keluarga kita melalui bermacam cara baik itu lewat sakit yang berkepanjangan, gagal di usaha, kecelakaan ataupun hal yang lainnya.

Namun bagi yang belum diberikan kelebihan rizki oleh Alloh Subhanahu wa Ta’ala, bukan berarti kita tidak memiliki kesempatan untuk menjalankan ibadah haji ke baitullah, bahkan jika boleh saya bilang “kesempatan kita sama” dengan mereka yang telah Alloh berikan kemampuan menjalankannya, hanya saja jalan untuk meraihnya yang berbeda, dan itu yang perlu untuk terus kita upayakan segera, segera dan segera, baik lewat kerja keras kita dalam usaha, silaturahmi maupun do’a.

Keenam “Berbuat baik terhadap sesama terutama Orang Tua Kita”
Sebagai seorang muslim berbuat baik merupakan akhak yang terpuji, dimana sudah sepantasnya kita sebagai hambanya yang beriman dan terlalu ringkih di hadapanNya harus melakukan kebaikan setiap waktu tanpa menimbang status, kasta, hubungan keluarga hingga agama. Karena itu jika kita mampu, lakukanlah kebaikan setiap waktu termasuk didalamnya adalah sedekah

Ketujuh “Tututlah Ilmu dan Datangilah Majelis-majelis Ilmu”
Coba bayangkan bagaimana jika seseorang hidup tanpa ilmu !, bayangkan pula bagaimana jika sebuah rumah tangga, usaha yang ada di berbagai penjuru nusantara ataupun negara ini di bangun tanpa ilmu ? maka telah jelas bahwa kekacauan dan berbagai permasalahan akan timbul tanpa adanya penyelesaian yang pada akhirnya justru menimbulkan kesengsaraan yang menyeluruh. Oleh sebab itu menuntut ilmu adalah wajib bagi setiap muslim, dan Alloh Subhanahu wa Ta’ala akan memudahkan jalan kesurga bagi siapa saja yang menuntut ilmu di jalanNya.

Nah semoga dengan Pitulungan yang saya berikan ini dapat menjadi referensi bagi kita semua untuk meminang bidadari surga yang beragam ciri fisik serta sifatnya telah kita ketahui bersama. Tak lupa selepas anda membaca tulisan ini doa saya “semoga semangat kita untuk terus dan terus menimba ilmu agama, menginstal iman di dalam hati serta memperbanyak pundi-pundi amal ibadah selama di dunia semakin membuncah dan Alloh berikan istiqomah. Aamiin.”



Oleh : Ivan Purnawan


3 komentar

·
18 Januari 2013 pukul 12.02
Reply

Weih...weih...bahasane lumayan 'berat' nih, gini aja bro 7 pitulungan diatas niatin semua cari ridho Allah, kalau dapat bidadari syurga itu bonus. gak perlu didambain ****hehe, soale nih gue sbg wanita juga ngiri sama bidadari syurga

·
18 Januari 2013 pukul 19.20
Reply

haha....yang jelas semua wanita bakalan jeles kalo bahas bidadari syurga, tapi mereka para istri shalehah kan jadi ratu bidadarinya. Apalagi bidadari mereka tercipta dengan beragam kelebihan serta keindahannya karena itu memang sifatnya, dan mereka justru cemburu jika para istri senantiasa setia dan taat kepada suaminya, apalagi dengan beragam kualitas ibadahnya di dunia yang tak mampu para bidadari lakukan di surga. Dan sebetulnya ini adalah secuil tips dari beragam tips masuk ke jannahNya aja, sedangkan iming-iming bidadari hanya suplemen pemompa motivasi bagi para lelaki aja yang selama ini sering keblinger perkara dunia.

·
18 Januari 2013 pukul 19.24
Reply

dan mungkin termasuk juga saya...waduuh......semoga aja tidak, aamiin

Posting Komentar

Templated by Blogger Items
item