Elok Setya Wardani dan Menthik Batiknya


Kesuksesan usaha datang silih berganti tak lekang usia, kasta serta gender baik pria ataupun wanita. Begitupula dengan Elok Setya Wardani seorang wanita yang telah berusia matang dimana beliau merupakan satu diantara puluhan bahkan ratusan pengusaha batik nusantara yang telah mapan.

Kecintaan Elok Setiawardani pada batik membuat wanita ini bertekad untuk mengenalkan batik sedini mungkin pada putri-putri ciliknya, meskipun itu artinya dia harus membuatnya sendiri bahkan sampai mendirikan clothing line Menthik Batik.

Berdasar informasi yang saya langsir dari situs Berbatik.Com sebagai e-commerce batik pertama di Indonesia yang mengkhususkan diri sebagai situs belanja online yang mempertemukan pengusaha, perancang busana dan aksesori berbahan batik serta kain nusantara, ada dialog menarik antara Tim Berbatik.Com dengan Elok Setiawardani yang dapat menurut saya mampu mengispirasi para pembaca untuk mengikuti jejaknya, berikut dialognya :

ooOOoo

Berbatik : Anda pernah mengenyam pendidikan dalam bidang desain?

Elok Setiawardani : Bukan desain., dulu saya kuliah di Universitas Gadjah Mada Yogyakarta jurusan Public Relations, kemudian mendayagunakan hal-hal kecil yang dianggap orang lain sebagai sesuatu sisa-sisa yang sia-sia nan remeh temeh untuk menjadi barang yang sangat berguna.

Berbatik : Sebelum berwiraswasta pernah bekerja di mana saja?

Elok Setiawardani : Di berbagai media cetak seperti Tabloid Gita, ADIL, Libero, Muda Musika(MUMU) dan masih banyak lagi. Lalu ke beberapa advertising agency seperti Nuvocom-EMG, Adwork-EURO RSCG, Wunderman/Young&Rubicam Ind, dan Tactic Communications. Kemudian saya bekerja di Universitas Bakrie. Sebelum aktif di Menthik Batik, saya sempat kembali ke Adwork-EURO RSCG.

Berbatik : Apa yang memutuskan Anda berwiraswasta?

Elok Setiawardani : Desain, batik, dan toko online, semua itu sudah menjadi impian saya sejak lama tapi positioning yang pas masih dalam pencarian.

Berbatik : Ada latar belakang batik pada keluarga?

Elok Setiawardani : Suami saya lahir dari keluarga pengusaha batik di Yogya, sehingga semakin besar kesempatan bagi saya untuk melihat aneka motif batik dan aplikasinya baik di rumah maupun toko, selain itu dari kecil saya suka menggambar, ikut sanggar lukis, dan juga sanggar batik.

Berbatik : Kenapa batik?

Elok Setiawardani : Saya suka segala sesuatu tentang desain, warna, dan motif, termasuk motif batik. Sewaktu di agency saya sempat membuat survei kecil-kecilan dgn responden teman-teman agency yang notabene masih muda. Hasilnya, sebagian besar dari mereka tertarik memakai batik asalkan bukan seperti batik kondangan. Dari situ saya berpikir bahwa batik masih digemari, apalagi bila variatif dan bisa mewakili selera dari berbagai kalangan. Ini menarik sekaligus tantangan bagi saya.

Berbatik : Siapa yang menjadi inspirasi Anda?

Elok Setiawardani : Bayi saya. Kebetulan saya baru memiliki bayi, jaraknya jauh dengan kakaknya yang sudah 8 tahun. Kadang-kadang saya ingin membuat mereka mengenakan baju kembaran, termasuk baju batik. Sayangnya, sulit mendapatkan ukuran baju kembaran untuk anak dengan rentang usia yang agak jauh, kecuali dibuatkan khusus. Jadilah bayi saya ini sebagai inspirasi untuk berkreasi. Sekalian membuktikan bahwa bayi pun bisa berbatik, syaratnya meski modis harus tetap nyaman. Saya pun mulai memadukan batik dengan bahan kaos dan bahan-bahan lainnya dalam ukuran yang dimulai dari balita.

Berbatik : Kenapa disebut Menthik Batik?

Elok Setiawardani : Menthik batik, menthik itu bahasa Jawa. Kami biasa bilang cilik menthik artinya kecil mungil. Harapan kami, menthik batik akan mudah diingat orang sebagai batik yang cute, mungil, dan imut.

Berbatik : Cara berkomunikasi dengan buyer?

Elok Setiawardani : Dengan bbm, whatsapp, sms, facebook, dan twitter.

Berbatik : Ada pengalaman tak terlupakan dengan batik?

Elok Setiawardani : Di masa awal Menthik Batik, kami hanya menjual produk ready to wear. Saat itu ada seseorang yang setiap kali Menthik Batik mengeluarkan model baru, pasti ukurannya tidak pas. Akhirnya saya putuskan untuk membuat khusus. Tanpa diduga dia memesan 10 potong sekaligus untuk putri semata wayangnya. Sejak saat itu saya menerima layanan made by order juga.

Berbatik : Siapa desainer favorit Anda?

Elok Setiawardani : Edward hutabarat. Karya beliau unik, out of the box.

Berbatik : Koleksi pertama yang diangkat?

Elok Setiawardani : Batik anak kombinasi bahan kaos dengan ukuran untuk bayi mulai 7 bulan.

Berbatik : Apakah memungkinkan mix batik dengan trend terkini?

Elok Setiawardani : Sangat mungkin. Semenjak menggeluti Menthik Batik, saya banyak menemukan karya batik yang tidak terpikirkan seblumnya, termasuk mix dengan trend terkini.

Berbatik :Apakah pernah mengeluarkan special collection?

Elok Setiawardani : Pernah, edisi liburan dan Lebaran.

Berbatik : Konsep batik for the world, apakah memungkinkan?

Elok Setiawardani : Memungkinkan, for the world bahkan dengan berbagai segmentasi dan variasi aplikasi produk.

Berbatik : Apakah ada rencana untuk membawa bisnis ke pangsa pasar luar negeri?

Elok Setiawardani : Ada.

Berbatik : Apakah Anda suka memakai batik atau kain tradisional lainnya dalam busana sehari-hari?

Elok Setiawardani : Pasti. Dulu saya sering dipanggil “elok batik” oleh teman-teman advertising agency saking seringnya berbatik ke kantor.

Berbatik : Batik is art or batik is fashion? Elok Setiawardani : Art & fashion.

Berbatik :Harapan Anda?

Elok Setiawardani : Karya-karya dalam Menthik batik bisa memberi manfaat dan menyenangkan bagi banyak orang

Dari dialog Berbatik.Com dan Elok Setya Wardani, rasanya dapat kita ambil pelajaran bahwasanya apapun usaha yang kita jalani termasuk batik sebagaimana yang di lakoni Elok Setya Wardani, jika kita fokus dan intens dalam usaha tersebut maka kesuksesan usaha dapat kita raih dengan segera, selain itu peran media dalam mempromosiakn usaha adalah salah satu ujung tombak di dalamnya, dimana dengan media pemasaran yang tepat, geliat usaha atau bisnis berkembang dengan semakin pesat.

Dan yang pasti, peluang usaha itu datang dari arah yang tidak disangka-sangka, kadang inspirasi datang dari apa yang kita lihat di jalan, kadang dari observasi panjang atas usaha seseorang, sesekali dari teman atau mungkin juga dari hobi yang ternyata jauh dari bidang study yang kita pelajari. Sedangkan menurut saya, pelung usaha itu selalu ada asal kita Ulet, tlaten lan teliti.

1 komentar:

·
22 September 2016 pukul 07.10
Reply

Did you know that you can make money by locking special areas of your blog or site?
All you need to do is to join AdWorkMedia and implement their Content Locking tool.

Posting Komentar

Templated by Blogger Items
item