Sarjana Menganggur ? Cari Solusinya !
Sudah menjadi hal yang lumrah di masyarakat bahwasanya jika seseorang kuliah dan mendapat gelar sarjana, maka ia akan lebih mudah meraih pekerjaan yang mapan. Namun apakah anggapan seperti ini benar ? dalam konteks ini harus kita pertanyakan kembali "Benarkah mereka yang bergelar S1 atau minimal D3 saja lah mereka mudah mencari pekerjaan ? Tentunya tidak, bahkan dari beberapa teman seangkatan dengan saya di masa SMA dulupun yang kini telah merampungkan studynya hingga bergelar S1 masih banyak yang belum bekerja, bahkan ada juga yang dari tahun 2003 masuk kuliah baru dapat menyelesaikan kuliahnya di tahun 2012 kemaren, itupun jika tak ada masa drop out karena lamanya belajar kemungkinan masih akan terus menyandang gelar mahasiswa abadi.
Coba saja kita lihat grafik angka pengangguran di Indonesia dari tahun ketahun belakangan ini, rasanya semakin miris saja dimana angka pengangguran bukannya turun malah meningkat.
Jadi apa yang seharusnya di benahi untuk mengatasi fenomena seperti ini dimana para sarjana yang seharusnya mampu lebih optimal hingga berdaya guna lebih di masyarakat dan lingkungannya dapat menunjukkan performanya dan tak lagi ada kata menganggur ?
Jika kita merujuk pada definisi Departemen Tenaga Kerja dan Tranasmigrasi, penduduk yang masuk kedalam kategori pengangguran terbuka antara lain "mereka yang tidak bekerja akan tetapi sedang mencari pekerjaan dengan latar belakang ilmu akademik yang beraneka ragam." Nah...apakah ini termasuk Anda ?
Tentunya hal seperti ini harus diatasi dengan segera oleh pemerintah melalui lembaga-lembaga pendidikan yang ada supaya output yang dihasilkan mumpuni dan siap untuk bertarung adu kreatifitas serta ilmu pengetahuan di dunia nyata.
Lantas bagaimana caranya ? Menurut saya ada beberapa langkah nyata yang sudah, sedang dan harus di lakukan, yaitu PTS maupu PTN harus melakukan reorientasi. Apa itu Reorientasi kok bahasanya sulit ? jika anda belum mengetahui dan mengenal apa itu Reorientasi, saya akan perkenalkan dulu ---> Reorientasi disini ialah bahwa pada saat ini, semua orang tak terkecuali di tuntut untuk dapat membaca secara cerdik situasi pasar kerja. Dan dari situlah, lantas harapan kita akan terjadi perbaikan kurikulum yang ada dengan kurikulum baru yang memiliki basis kepada kewira usahaan mandiri dan kebutuhan pasar kerja. Dan sudah selayaknya diakui bahwasanya masih banyak PT yang belum mengorientasikan mata kuliahnya pada bidang ini.
Selain itu meskipun masih sering terjadi banyak pengangguran dimana salah banyaknya (karena memang jumlahnya banyak) adalah para sarjana, hal terpenting yang dapat menjadi salah satu solusi untuk menanggulangi hal seperti ini adalah dengan meningkatkan kualitas para lulusan agar benar-benar luar biasa dan Mumpuni. Tentunya peningkatan kualitas disini teramat banyak seperti kualitas penguasaan bahasa asing, penguasaan IT dan lainnya.
Dan dari dua langkah ini jika mampu di optimalkan oleh Pemerintah melalui PT baik swasta maupun Negeri, terjadinya pengangguran yang jumlahnya fantastis terutama untuk mereka yang memiliki gelar sarjana akan teratasi dan berkurang. Sehingga image Sarjana yang tadinya telah bagus dan melayang akan dapat terjaga bukannya nyungsep dan tenggelam yang berujung pada berkurang serta hilangnya kepercayaan masyarakat kepada Perguruan Tinggi dan dunia pendidikan.
Oleh : Ivan Purnawan
Jadi apa yang seharusnya di benahi untuk mengatasi fenomena seperti ini dimana para sarjana yang seharusnya mampu lebih optimal hingga berdaya guna lebih di masyarakat dan lingkungannya dapat menunjukkan performanya dan tak lagi ada kata menganggur ?
Jika kita merujuk pada definisi Departemen Tenaga Kerja dan Tranasmigrasi, penduduk yang masuk kedalam kategori pengangguran terbuka antara lain "mereka yang tidak bekerja akan tetapi sedang mencari pekerjaan dengan latar belakang ilmu akademik yang beraneka ragam." Nah...apakah ini termasuk Anda ?
Tentunya hal seperti ini harus diatasi dengan segera oleh pemerintah melalui lembaga-lembaga pendidikan yang ada supaya output yang dihasilkan mumpuni dan siap untuk bertarung adu kreatifitas serta ilmu pengetahuan di dunia nyata.
Lantas bagaimana caranya ? Menurut saya ada beberapa langkah nyata yang sudah, sedang dan harus di lakukan, yaitu PTS maupu PTN harus melakukan reorientasi. Apa itu Reorientasi kok bahasanya sulit ? jika anda belum mengetahui dan mengenal apa itu Reorientasi, saya akan perkenalkan dulu ---> Reorientasi disini ialah bahwa pada saat ini, semua orang tak terkecuali di tuntut untuk dapat membaca secara cerdik situasi pasar kerja. Dan dari situlah, lantas harapan kita akan terjadi perbaikan kurikulum yang ada dengan kurikulum baru yang memiliki basis kepada kewira usahaan mandiri dan kebutuhan pasar kerja. Dan sudah selayaknya diakui bahwasanya masih banyak PT yang belum mengorientasikan mata kuliahnya pada bidang ini.
Selain itu meskipun masih sering terjadi banyak pengangguran dimana salah banyaknya (karena memang jumlahnya banyak) adalah para sarjana, hal terpenting yang dapat menjadi salah satu solusi untuk menanggulangi hal seperti ini adalah dengan meningkatkan kualitas para lulusan agar benar-benar luar biasa dan Mumpuni. Tentunya peningkatan kualitas disini teramat banyak seperti kualitas penguasaan bahasa asing, penguasaan IT dan lainnya.
Dan dari dua langkah ini jika mampu di optimalkan oleh Pemerintah melalui PT baik swasta maupun Negeri, terjadinya pengangguran yang jumlahnya fantastis terutama untuk mereka yang memiliki gelar sarjana akan teratasi dan berkurang. Sehingga image Sarjana yang tadinya telah bagus dan melayang akan dapat terjaga bukannya nyungsep dan tenggelam yang berujung pada berkurang serta hilangnya kepercayaan masyarakat kepada Perguruan Tinggi dan dunia pendidikan.
Oleh : Ivan Purnawan
Posting Komentar